Baca Juga
InfoKota
Magetan - Untuk penanggulangan dan pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri
di wilayah Kecamatan Bendo - Magetan, Puskesmas Bendo bersama anggota Koramil
0804/13 Bendo melakukan Outbreak Response
Immunization (ORI) Difteri.
Outbreak Response Immunization (ORI) adalah salah satu upaya
penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) suatu penyakit dengan pemberian
imunisasi. Sasaran utama dilakukan pada anak melalui 3 kali (tahap).
Tahap pertama
sudah dilaksanakan Pebruari dan Maret kemarin, sedangkan bulan ini (Juli) dilaksanakan
tahap 2. Sesuai jadwal, hari ini (Rabu, 25/07/2018) ada 3 desa yaitu Desa
Belotan, Desa Bulugledeg dan Desa Kinandang Kecamatan Bendo.
Untuk bulan
ini, kegiatan ORI Difteri didahulukan pada balita, anak TK dan SD/MI di Posyandu
dan di sekolah masing-masing desa. Untuk Desa Belotan ada 178 balita yang
dilakukan di 4 Posyandu. Desa Bulugledeg ada 30 anak di 2 Posyandu.
Sementara itu
untuk Desa Kinandang, kegiatan ORI Difteri pada balita sudah dilaksanakan sehari
sebelumnya, dan hari ini sasaran pada anak TK dan SD/MI sejumlah 262 anak.
Bati Komsos Pelda
Budianto dan 6 orang anggota Koramil 0804/13 Bendo ikut memantau dan membantu
dalam kegiatan ini agar pelaksanaan dapat berjalan tertib, lancar dan aman. Hal
ini dilakukan sekaligus sebagai sarana para Babinsa masing-masing desa untuk
mendekatkan diri kepada masyarakat, sehingga lebih dikenal oleh warga dengan harapan
masyarakat berani menginformasikan dan menyampaikan keluhan-keluhan kepada
Babinsa.
"Difteri
merupakan penyakit / gangguan selaput lendir pada hidung dan tenggorokan yang
disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini dapat menimbulkan lapisan tebal berwarna
abu-abu pada tenggorokan, sehingga dapat membuat anak sulit makan dan bernapas,"
tutur Pelda Budianto kepada ibu-ibu yang antri mengantar putra-putrinya untuk
diimunisasi / vaksin.
Lebih lanjut
Pelda Budianto juga menjelaskan, bila infeksi tidak segera diobati, toksin yang
dihasilkan oleh bakteri bisa menyebabkan lumpuh dan gagal jantung, itulah
pentingnya diberikan imunisasi sekarang ini.
Sementara
itu, Eka Wahyuni, Amd. Keb, selaku Bidan Desa Belotan menyarankan bagi para
orang tua, apabila lupa atau masih kurang dalam memberikan imunisasi DPT kepada
putra putrinya, maka diharapkan untuk segera mendatangi puskesmas untuk
melengkapi.
“Jika dalam
suatu daerah sudah berstatus kawasan KLB (Kejadian Luar Biasa), salah satunya
kasus Difteri, maka semua anak yang berumur 1 - 19 tahun harus ditambah 3 kali
imunisasi difteri lagi, dengan interval 0-1-6 bulan yaitu yang sudah
dilaksanakan bulan februari dan maret kemarin putaran 1. Sekarang ini sedang
dilaksanakan putaran 2 dan rencana tahap 3 dilaksanakan bulan November 2018,”
jelas Eka Wahyuni. (R13/mar)
Komentar
Posting Komentar